Macam-Macam Beban di Mekanika Teknik

Bismillahirrahmanirrahiim.

Well, dipostingan pertama aku ini (baru inget ada blog ini) aku bakal jelasin mengenai beban apa aja sih yang bekerja pada suatu konstruksi (terutama beban yang ada di soal-soal Mekanika Teknik).

Manfaat dari mengetahui beban-beban ini adalah kita bisa dengan mudah membayangkan. hmmm.. ya itu aja sih manfaatnya : mudah membayangkan wkwkwkwk. Tapi serius ini penting loh buat kita mengerti dan paham mengenai filosofi dari mekanika teknik.

Okee. Let's get it


1. Beban Terpusat

Gambar 1 : Beban Terpusat

Beban ini adalah pembebanan paling sederhana. Beban terpusat mempunya satuan kg atau N atau ton dsb. Tapi didunia nyata yang namanya beban terpusat itu tidak ada. Hanya untuk pembelajaran saja. Meskipun ada sebuah bola yang kita angggap sebuah beban , tetap saja bola itu bukan beban terpusat. Karena secara tidak langsung dalam suatu lingkaran ada garis linier seberapa kecil pun itu


Gambar 2 : Ilustrasi sebuah bola.

Jadi kesimpulannnya : Tidak ada beban terpusat di dunia nyata hmm (CMIIW).


2. Beban Merata
Gambar 3 : Beban merata.

Selanjutnya adalah Beban Merata. Beban merata adalah beban yang paling sering kita temukan dan pasti kita temukan pada bangunan ataupun struktur yang akan kita buat. Salah satu contohnya adalah berat sendiri bangunan (gravitasi). Beban ini memiliki satuan N/m atau kg/m atau ton/m dsb.

Pada perhitungan beban merata ini, kita representasikan beban ini terhadap titik pusatnya (segiempat titik pusatnya di tengah2, segitiga di 1/3 alas dari siku, untuk trapesium bisa dipecah menjadi segitiga dan segiempat).

Gambar 4 : Titik pusat.


3. Beban Bergerak

Saat kita ngomongin soal beban bergerak ini kita ngomongin soal beban hidup, bukan hidup yang penuh beban dan cobaan lohhh tapi coba kita bayangkan mobil yang berjalan pada sebuah jembatan.

Jembatan merupakan balok yang mempunyai dimensi panjang, dan mobil adalah beban yang dalam hal ini bergerak. Berbeda jika terjadi macet total pada jembatan tersebut, maka mobil-mobil yang macet itu disebut sebagai beban mati (merata tetap). Pada beban bergerak ini, statika yang digunakan adalah metode Garis Pengaruh yang akan kita pelajari pada tulisan saya berikutnya (gatau kapan wkwkwkw). 
Gambar 5 : Beban bergerak.


4. Beban Momen

Momen merupakan kecenderungan dari sebuah gaya untuk berputar terhadap suatu titik. Sederhananya momen merupakan hasil perkalian dari Beban dikalikan Jarak sehingga momen memiliki satuan N-m atau kg-m atau ton-m (gaya-jarak) dsb.  Semakin jauh jarak antara gaya yang diberikan terhadap titik yang menahannya atau pivotnya, maka momennya akan semakin besar.
Contoh sederhananya aku ilustrasikan seperti ini :

Gambar 6 : Ilustrasi Neraca 2 lengan (iya apa).

Q :     “Dari ilustrasi di atas terbayang gak sisi mana yang akan turun?”

A :     “Yap benar sekali, tentunya sisi B akan turun karena momen yang dihasilkan di sisi B lebih besar darIpada di sisi A.”

Q :     “Kenapa? Padahal bebannya sama-sama 1 kg?”

A :     “Karena jarak beban 1 kg terhadap titik/pivot di sisi B lebih jauh dibandingkan jarak beban 1 kg di sisi A terhadap pivot sehingga momen yang dihasilkan beban di sisi B lebih besar daripada di sisi A (ingat Momen = Gaya x Jarak)
Gambar 7 : Ilustrasi Neraca 2 lengan bagian kedua.

Okelah, aku rasa cukup segitu dulu tulisanku kali ini, semoga mudah dipahami dan bermanfaat untuk temen-temen.





Indralaya, 26 September 2018 

Komentar